Dokter menemukan ada tumor jinak pada kelenjar hipofisis nya yang menyebabkan tubuhnya untuk menghasilkan sejumlah hormon pertumbuhan yang tidak terkendali.
Joelison awalnya menolak untuk proses penyembuhan, meskipun akhirnya dia mau menerimanya. Hingga akhirnya tahun 2007 dilakukan operasi hingga akhirnya pertumbuhannya melambat.
"Ketika masih bayi, baru beberapa bulan sepatunya sudah tidak muat. Tapi dokter mengatakan dia hanya besar dan akan berhenti tumbuh,” kenang ibunya Ivanilde Fernandes da Silva, 45 seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/4/2015).
Pada usia 14 tahun, tingga badan Joelison sudah mencapai 6 foot 4 inci atau 193 cm. Kenyataan ini membuat Joelison sangat minder.
di usianya yang menginjak 27 tahun dia belum menemukan tambatan akhirnya. Melalui perjuangan kerasnya, cinta sejati ditemukan.
Hingga akhirnya ada seseorang yang menghubunginya via Facebook untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Dia adalah Evem Medeiron, wanita 21 tahun yang memiliki tubuh 3 kali lebih pendek darinya.
Dari sekadar ucapan selamat via Facebook, akhirnya berlanjut pada tukar menukar nomor telepon dan akhirnya pada hubungan yang lebih serius.
“Dia wanita pertama dalam hidup saya. Saya pikir semuanya tentang dia indah, terutama matanya,”akunya.
"Dia sangat peduli dan tidak pernah berbohong kepada saya, " pujinya.
Setahun kemudian Joelison dan Evem menikah. Tetapi, Evem, yang mengidap ovarium polikistik sempat was-was saat melakukan hubungan intim.